Pemateri : Ema Umiyyatul Chusnah, S.T., M.M.Pd (MKRI)
Bonus & tantangan menuju Indonesia emas
Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa Indonesia sedang menerima bonus demografi dengan besarnya jumlah pendu duk yang pada masa usla produktif, yaitu 15 hingga 64 tahun meningkat. Bonus demografi Ini akan memuncak sekitar pada tahun 2030 dimana komposisi penduduk Indonesia pada tahun tersebut akan didominasi oleh kelompok usla produktif
Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam memper slapkan bonus demografi ini juga cukup besar Salah satunya adalah masuknya paham radikalisme & ideologi anti Pancasila di Indonesia
Yang harus dilakukan...
Menggali kembali makna nilai-nilai dari Pancasila sebagai pondasi dan semangat awal untuk memerang radikalisme dan menuju Indonesia emas 2045.
Selain itu, pendalaman karakter manusia Indonesia yang berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila akan menjadi tameng yang cukup kuat untuk menangkal pahampaham radikalisme.
Pancasila dan pembangunan
Pada hakkatnya Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung art bahwa segala aspek pembangunan harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
Pembangunan Nasional adalah untuk menusia Indonesia, di mana manusia secara kodratnya memiliki kedudukan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Manusia tidak hanya mengejar kepentingan pribadi tetapi juga memperhatikan kepentingan masyarakat, manusia tidak hanya mengutamakan tercapainya kebutuhan material tetapi juga kebahagiaan spritual.
Manusia memiliki fungsi monodualistis, tidak hanya mengejar kepentingan dunia tetapi mendapatkan kebahagiaan di akhirat kelak.
Oleh sebab itulah pembangunan nasional hendaklah menwujudkan tujuan tersebut.
Keberhasilan manusia mencapai tujuan dan hakekat hidupnya untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin maka manusia menggunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Iptek). Sila-sila demi sila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan Iptek
Pembangunan dalam perspektif pancasila
Pembangunan yang arah nilai-nilal kemanusiaan sebagal "core values"
Pancasila sebagai konfigurasi budaya bangsa merupakan nilai-nilai budaya inti(core values) yang harus dijabarkan dan dikembangkan dalam sejumlah nilial dan pranata social sejalan dengan perkembangan masyarakat, kemaajuan teknologi dan perubahan lingkungan. Kelima nilai-nilai Inti secara terpadu menjadikan rujukan dalam perkembangan pranata social dan pola tingkah laku segenap warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif.
Peran Nahdlatul Ulama dalam Membangun Moralitas Bangsa Menuju Indonesia Emas
Nasionalisme kemanusiaan yang dikembangkan oleh Nahdlatul Ulama ialah paham kebangsaan yang memberikan pengakuan kepada seluruh elemen bangsa yang terdiri atas suku, agama, ras, dan antar golongan yang berbeda untuk berpartisipasi aktif dalam melaksanakan hak dan kewajiban berdasarkan Pancasila, Nasionalisme kemanusiaan diwujudkan melalui kegiatan
dakwah dan pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dalam meneguhkan dan menyebarkan pemahaman aswaja sebagai pilar penguatan adpatasi, integrasi pencapaian tujuan dan pemeliharaan tatanan sebagai bangsa yang berdaulat. Dalam mengimplementasikan nasionalisme kemanusiaan,
Nahdlatul Ulama menerapakan prinsip dasar yaitu tawazun (keseimbangan), tasamuh (toleran), tawasut (moderat), dan tidal (adil) dalam berbagai sektor kehidupan berbangsa dan bernegara.
.png)
Komentar
Posting Komentar